Rabu, 24 Juni 2015

Sejarah, Perkembangan dan Keunggulan Fisioterapi

Penggambaran arti istilah Fisioterapi diseluruh dunia sangat beraneka ragam, masing-masing negara mencoba menggali jati diri profesi Fisioterapi menurut pemahaman masing-masing, sementara defenisi fisioterapi konvensional yang masih menganggap ilmu dan seni pengobatan dengan memakai sumber fisis sudah tidak relevan lagi.
Istilah Fisioterapi merupakan istilah asing yang telah di Indonesiakan bukan diterjemahkan aslinya dari kata Physiotheray atau beberapa negara menyebutnya Physical Therapy (negara-negara Amerika), Fisioterapi (Indonesia), Physiotherapy (negara Eropa), Fysiotherapie (Belanda) adalah istilah-istilah yang pada hakekatnya sama mempunyai nilai-nilai, konsep, paradigma yang bersifat universal.
Untuk menjaga kesamaan tersebut, Indonesia tidak menterjemahkan istilah tersebut menjadi terapi fisik, bahkan di Malaysia yang tadinya disebut “Juru Pulih Anggota” telah kembali kepada istilah Physiotherapy, demikian pula orang yang telah berhak menjalankan pekerjaan Fisioterapi disebut Fisioterapis-Physiotherapist- Phisical Therapist- Fysiotherapuet.
Profesi Fisioterapi telah berkembang demikian pesat di dunia, bahkan Fisioterapi merupakan salah satu dari 10 besar profesi yang berkembang di Amerika dalam dekade ini , setelah para pakar Fisioterapi dunia menggali jati diri Fisioterapi, penggalian jati diri ini menjadi konsep Fisioterapi baik apa itu Fisioterapi, apa Fisioterapis, bagaimana pola pelayanannya, pola pendidikan serta bagaimana otonomi Fisioterapi sebagai suatu profesi.      
Karena perkembangan yang begitu cepat tersebut baik dalam perkembangan pelayanan maupun dalam keilmuannya serta perkembangan tuntutan masyarakat, ekonomi dan efisiensi dan lain sebagainya, setiap mencoba mencari jadi diri yang tepat memungkinkan untuk berkembang sesuai dengan kaidah-kaidah jati diri profesi fisioterapi  . Indonesia dalam kongres Nasional Ikatan Fisioterapi Indonesia VI di Solo tahun 1992 menyepakati suatu paradigma baru Fisioterapi yang dibangun dari falsafah-falsafah yang diyakini kebenaranya.
Beberapa pakar dunia mencoba membuat defenisi profesi fisioterapi yang pendekatan sistematis baik menurut teori kajian falsafat ilmu maupun melihat dari perkembangan tuntutan dan kebutuhan masyarakat masing-masing negara. Keanekaragaman penggambaran fisioterapi ini merupakan issue yang mengemuka dalam kongres/ general assembly WCPT XII tahun 1991 di london yang kemudian membuat kelompok kerja untuk menyusun Draft Description Of Phisical Therapy.
Demikian pula negara-negara lain, masing-masing mencoba merumuskan defenisi Fisioterapi yang akhirnya sidang kongres Fisioterapi se dunia (Word Confederation For Phisical Therapy) XII di Washinton D.C Juni 1995 memutuskan jati diri Fisioterapi yang berlaku di seluruh Dunia. Bahkan keputusan-keputusan tersebut disertai suatu deklarasi yang berisikan prinsip-prinsip fisioterapi serta pernyataan posisi (Declaration of Principle and Position Statement yang memungkinkan Fisioterapi berkembang secara cepat di seluruh Dunia.
Pada sidang WCPT di Yokohama (may 1999) diadakan perubahan tentang penggambaran Fisioterapi dimana penggambarannya bukan saja dibuat sekedar defenisi akan tetapi lebih menjurus kepada kajian filsafat sehingga nampak lebih jelas. Sejarah perkembangan ini dapat dirinci sebagai berikut :
a.    Prinsif Fisioterapi (rubbing) telah menjadi bagian penyembuhan sejak sejarah dituliskan.
b.    3000 SM dipakai di Cina, Romawi Kono dll
c.    460 SM Hipocrates menyarankan pula
d.    1812 Peter Hendri ling – ilmiah pertama basis masage penyembuhan
e.    Kadang disertai dengan menggerakkan anggota dengan gerakan khusus
f.     Homer memanfaatkan air
g.    Teori atom oleh John dalton dan Listrik Thomas Alpha Edition akhir abad 18
h.    Pengunaan teknologi modern merubah teknik modalitas Fisioterapi
i.      Fisioterapi masuk dalam jajaran penyembuhan formal
j.      Ilmu dan Seni penyembuhan dengan menggunakan “Phisical Agent”
k.    Physio ► Physiologis
l.      Phisical  ► If it is your physic
m.  Masing-masing Negara mencari “Core”
n.    Mencari bentuk paradigma Fisioterapi
o.    1991 WCPT membentuk Komite
p.    1995 WCPT Mendecrasikan Fisioterapi
q.    1999 WCPT Revisi
Sumber :http://physionme.blogspot.com/2011/05/sejarah-perkembangan-fisioterap.html
Fisioterapi di Indonesia 
Rehabilitasi Centrum (RC) pertama kali didirikan oleh Prof. DR. Soeharso di Solo yang dilatar belakangi oleh banyaknya para penyandang cacat akibat peran Dunia ke II yang tidak mendapat perlakuan yang semestinya sebagai bagian dari mahluk ciptaan Tuhan , Pelayanan yang diberikan pada saat itu berupa Limb Fitting dan Vocational Training.
Pada tahun 1954 dibukalah sebuah klinik Orthopedi untuk mengatasi peningkatan kebutuhan akan pelayanan medis terhadap kecacatan fisik yang dialami, Pada tahun 1956 dibukalah kursus masage dan exercise selama 6 bulan yang diikuti oleh utusan dari Rumah Sakit dan Orang yang telah berpengalaman dalam bidan Keperawatan selama 2 tahun dan memiliki ijazah SMP. Pada tahun 1970 di Solo di dirikan Akademi Fisioterapi Murni Non. Keperawatan dan pada tahun 1984 Akfis Ujungpandang didirikan.
Harus diakui bahwa Fisioterapi Indonesia pada saat ini masih belum benar-benar pantas menjadi Fisioterapi sejati, selain kewenangan yang pada saat ini masih belum jelas juga persaratan pendidikannya. Secara Formal pelayanan Fisioterapi di Indonesia pada saat ini masih terpusat pada upaya penunjnag medis, Frakmentasi pelayanan masih dalam sebatas konsep atau idealisme. Pada saat ini proses Fisioterapi banyak yang tidak dijalankan sehingga fisioterapi hanya melaksanakan bagian kecil dari proses, tidak melaksanakan proses Fisioterapi (Pemeriksaan, Diagnosa, Rencana, pelaksanaan dan evaluasi) maka sebenarnya pendidikan D3 pun masih terlalu tinggi untuk melaksanakan hal tersebut, jikalau di luar Negeri penderita secara legal mulai boleh langsung ke klinik 
 klinik Fisioterapi dengan bebas tanpa resep dokter maka di Indonesia penderita yang sudah datang dari dokterpun masih harus melalui dokter rehabilitasi terlebih dahulu.
Keunggulan : Fisioterapi merupakan profesi di bidang kesehatan. Menempuh pendidikan resmi selama 3 tahun untuk Diploma Fisioterapi dan 4 tahun (atau lebih) untuk gelar sarjana sains terapan Fisioterapi. Seseorang yang lulus dari akademi/fakultas fisioterapi akan menyandang gelar profesi Fisioterapis dan mempunyai kewenangan untuk melakukan aktifitas atau pekerjaan di bidang Fisioterapi.
Fisioterapi mempunyai ruang lingkup pekerjaan yang luas, mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Tidak ada batasan usia dan jenis kelamin yang dapat ditangani oleh Fisioterapi. Jadi nantinya pekerjaan Fisioterapis tidak hanya di rumah sakit saja. Fisioterapis juga bisa menjadi seorang fitness instruktur yang handal, Fisioterapis bisa menjadi dosen atau tenaga pengajar, Fisioterapis bisa bekerja di spa atau wellness center, Fisioterapis menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah tim olahraga, klinik tumbuh kembang, sekolah kebutuhan khusus dan Fisioterapi juga dapat melakukan praktek mandiri.
Perkembangan : dulu fisioterapi terkenal dengan lulusan D3 tapi sekarang sudah ada S1 dimana hanya di UMM yang bergelar S1 dan sekarang juga sudah terakreditasi.
 Sumber : https://ikafitriwulandari17.wordpress.com/2014/08/13/keunggulan-dan-perkembangan-jurusan-fisioterapi/

2 komentar: